cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
An-Nas : Jurnal Humaniora
ISSN : 2549676X     EISSN : 25977822     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 2 No 1 (2018): JURNAL AN-NAS" : 5 Documents clear
HAKEKAT RITUAL IBADAH HAJI DAN MAKNANYA BERDASARKAN PEMIKIRAN WILLIAM R. ROFF Khusna, Azalia Mutammimatul
AN-NAS Vol 2 No 1 (2018): JURNAL AN-NAS
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.952 KB)

Abstract

“The Pilgrimage is one of five pillars of Islam which must be done by the followers of this religion, and this ritual is only done by who are capable to do it. In Indonesia, the Moslems will go to do the pilgrimage after walk on some rituals before hajj or pilgrimage with the faith that these rituals give the fluency to the doers. Of course, as Indonesia has many cultures, the ritual before doing pilgrimage is different each others and these differences don’t mean give the different quality in their worships to God Allah and their reward.            The implementation of Pilgrimage, according to the writer, is the regular worships to bring near the God with some gestures and all of them contain everything that make us remember to the power of Allah. William R. Roff, in the book of Richard C Martin (2010), said that the rituals of Pilgrimage is the symbols of Moslems life whicheas these symbols are the way for human to upgrade their believes after inspiring the meaning of these symbols.”
النحت في اللغة العربية بين القدماء والمحدثين Kaffah, Silmi
AN-NAS Vol 2 No 1 (2018): JURNAL AN-NAS
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.22 KB)

Abstract

"نهضت اللغة العربية في عصرنا اليوم بوجود الوسائل المختلفة لنهضتها، منها النحت ضرب من ضروب الاشتقاق وهو أن يأخذ من كلمتين فأكثر كلمة واحدة. ظهر النحت في اللغة العربية منذ العصر القديم استخدمه العربي لتيسير النطق في نسبة القبائل العربية مثل عبشمي النسبة إلى عبد الشمس وازدهر في عصرنا اليوم في المجال التكنولوجي والهندسي والطبي وغير ذلك. وقسم النحت إلى ستة أقسام وهو نحت ((فعلي)) و((وصفي)) و((اسمي)) و((نسبي)) و((حرفي)) و((تخفيفي)). وقد يشترط للكلمة المنحوتة شروط وهي: أن تكون معبرة عن معنى الكلمات التي أُخذت منها. وأن تجمع بين حروف ما أخذ منه خصوصا إذا كان من كلمتين فقط. ولقد اختلف اللغويين في القديم والمعاصر عن النحت واستخدامه في اللغة العربية وسيلة للتوسع والتوسيع للغة العربية. فبعض العلماء اتفق على استخدامه عند الحاجة وبعضهم قد وقف عليه موقفا سلبيا لكونه على إفساد اللغة العربية."
PERSEPSI MINORITAS MUSLIM TERHADAP MODEL KERUKUNAN DALAM MEMBANGUN HARMONI SOSIAL anam, sul
AN-NAS Vol 2 No 1 (2018): JURNAL AN-NAS
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.418 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bangunan kerukunan beragama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Propinsi ini telah berhasil menjadi contoh bagi model dan jalinan kerukunan beragama bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia. Sebagai provinsi yang mayotitas Kristen, cara minoritas Muslim dalam mendorong tumbuhnya harmoni, toleransi, ataupun kerukunan juga berbeda dengan di wilayah yang mayoritas  muslim. Minoritas ini memiliki kekhasan dalam menterjemahkan bangunan kerukunan beragama di wilayah NTT. Untuk menjawab tujuan penulisan ini, akan di­gam­­barkan bagaimana persepsi minoritas muslim NTT dalam membangun model kerukunan beragama; selanjutnya juga akan digambarkan bagaimana pemahaman mayoritas dan minoritas dalam mendorong praktik kerukunan beragama dalam kerangka kebangsaan. Dalam tulisan ini ditemukan bahwa harmoni umat beragama merupakan keniscayaan yang harus terus dibangun demi keutuhan bangsa Indonesia: ada kesadaran bahwa harmoni berbangsa dan bernegara di Indonesia merupakan model ideal yang saat ini menjadi contoh bagi masyarakat dunia. Model-model kerukunan yang dipersepsi minoritas dapat dirawat dan selanjutnya menjadi platform dalam mewujudkan harmoni sosial.
Geneologi dan Gerakan Militansi Salafi Jihadi Kontemporer anwar, saeful anwar
AN-NAS Vol 2 No 1 (2018): JURNAL AN-NAS
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.632 KB)

Abstract

Tulisan geneologi dan gerakan militansi salafi jihadi kontemporer ini, berusaha menjelaskan bagaimana suatu ide tertentu dalam salafi-jihadisme muncul, tipologi dan doktrin jihad salafism, dinamika gerakan jihad salafism dan karakteristik yang menentukannya.  Tulisan ini juga akan menjelaskan cara yang unik dan berbeda yang mana para salafi-jihadis memahami, mengembangkan atau menterjemahkan ide-ide tersebut yang berbeda dengan bagaimana kelompok Muslim yang lain mempersepsikan ide tersebut melalui sebuah gerakan. Salafisme sendiri menurut penulis adalah sebuah konsep yang masih terlalu luas untuk dimaknai. Penulis mengutip perkataan Bernard Haykel bahwa Istilah salafi, dan hal-hal lain yang dikaitkan dengannya, masih belum didefinisikan dengan baik dan sering difahami secara salah dalam banyak literatur tentang pergerakan ini, dan dalam kajian Islam yang lebih umum. Dalam konstruksinya yang paling sederhana, salafisme Mengacu pada para pendahulu yang sholih dari tiga generasi awal Muslim. Karena itu salafisme adalah  pandangan keagaaman yang menginginkan untuk menghidupkan kembali praktek-praktek tiga generasi awal Islam yang secara kolektif dikenal sebagai as-salafush shalihin. Penulis menjelaskan adanya banyak opini yang berbeda dari para ilmuwan tentang karakteristik tertentu yang secara presisi mendefinisikan gerakan salafi-jihadi sebagai sebuah kesatuan, yang merupakan salah satu bagian dari spektrum salafi yang luas. Dengan mengacu dan mengkompromikan pendapat yang berbeda dari para ilmuwan, penulis berpendapat bahwa ada lima ciri/fitur mendasar dari gerakan salafi-jihadi yaitu: tauhid, hakimiyyah, wala’ wal baro’, jihad, dan takfir. Kelima ciri ini dipilih berdasarkan arti pentingnya terhadap gerakan salafi-jihadi.
TRANSISI BAHASA ARAB DAN POLEMIK KRISTEN KOPTIK Indriana, Nilna
AN-NAS Vol 2 No 1 (2018): JURNAL AN-NAS
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.679 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang transisi dari bahasa Koptik ke Bahasa Arab, serta polemik-polemik yang terjadi di dalam kristen Koptik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, tepatnya metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan sebagai cara menguraikan masalah dengan menggambarkan keadaan objek penelitian dan mendeskripsikan secara detail tentang keadaan kristen koptik dan transisi dari bahasa koptik ke bahasa Arab, sehingga bahasa Arab bisa berkembang pesat dan tetap eksis serta digunakan sebagai bahasa yang diajarkan diseluruh dunia hingga saat ini. Penelitian ini menghasilkan adanya pergeseran atau transisi bahasa koptik sebagai bahasa rakyat dan peradaban Mesir yang dilestarikan penggunaannya sebagai bahasa lingua franca oleh Amru bin Ash (salah seorang sahabat Nabi) yang menjadi gubernur di Mesir saat kekhalifahan Umar ibn Khattab serta ditabalkan fungsinya oleh Amru bin Ash bukan sekedar untuk melestarikan bahasa asli penduduk Mesir, tetapi juga untuk menjadikannya sebagai identitas budaya Islam khas Mesir. Namun seiring perkembangannya hingga saat ini bahasa tersebut nyaris punah dan penggunaannya terbatas pada urusan peribadatan sebagai bahasa liturgis. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka kini menuturkan bahasa Arab. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5